tanggal

3 Desember 2014

Wali Songo

 
A. Pengertian Walisongo
Ada beberapa pendapat mengenai arti atau pengertian dari Walisongo, berikut dibawah ini adalah diant aranya :
Pengert ian Pert ama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, at au sanga dalam bahasa Jawa. Pengert ian Kedua menyebut kan bahwa kat a songo/sanga berasal dari kat a t sana yang dalam bahasa Arab berart i mulia. Pengert ian Ket iga menyebut kat a sana berasal dari bahasa Jawa, yang berart i t empat . Pengert ian Keempat Pendapat lain yang mengat akan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pert ama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada t ahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Saat it u, majelis dakwah Walisongo beranggot akan Maulana Malik Ibrahim  sendiri, Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi); Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghribi); Maulana Malik Isra’il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana ‘Aliyuddin, dan Syekh Subakir. Para Walisongo adalah int elekt ual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka t erasakan dalam beragam bent uk manif est asi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehat an, bercocok-t anam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakat an, hingga ke pemerint ahan.


Dari nama para Walisongo t ersebut , pada umumnya t erdapat sembilan nama yang dikenal sebagai anggot a Walisongo yang paling t erkenal, yait u:
1. Sunan Gresik at au Maulana Malik Ibrahim
2. Sunan Ampel at au Raden Rahmat
3. Sunan Bonang at au Raden Makhdum Ibrahim
4. Sunan Drajat at au Raden Qasim
5. Sunan Kudus at au Ja’f ar Shadiq
6. Sunan Giri at au Raden Paku at au Ainul Yaqin
7. Sunan Kalijaga at au Raden Said
8. Sunan Muria at au Raden Umar Said
9. Sunan Gunung Jat i at au Syarif Hidayat ullah

B. SEJARAH WALISONGO
Walisongo Periode Pertama
Pada wakt u Mehmed I Celeby memerint ah kerajaan T urki, beliau
menanyakan perkembangan agama Islam kepada para pedagang dari
Gujarat . Dari mereka Sult an mendapat kabar berit a bahwa di Pulau Jawa
ada dua kerajaan Hindu yait u Majapahit dan Pajajaran. Di ant ara
rakyat nya ada yang beragama Islam t api hanya t erbat as pada keluarga
pedagang Gujarat yang kawin dengan para penduduk pribumi yait u di
kot a-kot a pelabuhan.
Sang Sult an kemudian mengirim surat kepada pembesar Islam di Af rika
Ut ara dan T imur T engah. Isinya memint a para ulama yang mempunyai
karomah unt uk dikirim ke pulau Jawa. Maka t erkumpullah sembilan ulama
berilmu t inggi sert a memiliki karomah. Menurut buku Haul Sunan Ampel
Ke-555 yang dit ulis oleh KH. Mohammad Dahlan, majelis dakwah yang
secara umum dinamakan Walisongo, sebenarnya t erdiri dari beberapa
angkat an. Para Walisongo t idak hidup pada saat yang persis
bersamaan, namun sat u sama lain mempunyai ket erkait an erat , baik
dalam ikat an darah at au karena pernikahan, maupun dalam hubungan
guru-murid. Bila ada seorang anggot a majelis yang waf at , maka
posisinya digant ikan oleh t okoh lainnya. Pada t ahun 808 Hijrah at au 1404
Masehi para ulama it u berangkat ke Pulau Jawa. Mereka adalah:
1. Maulana Malik Ibrahim at au Sunan Gresik, berasal dari T urki ahli
mengat ur negara. Berdakwah di Jawa bagian t imur. Waf at di
Gresik pada t ahun 1419 M. Makamnya t erlet ak sat u kilomet er dari
sebelah ut ara pabrik Semen Gresik.
2. Maulana Ishaq berasal dari Samarkand dekat Bukharauzbekist
an/Rusia. Beliau ahli pengobat an. Set elah t ugasnya di
Jawa selesai Maulana Ishak pindah ke Samudra Pasai dan waf at di
sana.
3. Syekh Jumadil Qubro, berasal dari Mesir. Beliau berdakwah keliling.
Makamnya di T roloyo T rowulan, Mojokert o Jawa T imur.
4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko, beliau
berdakwah keliling. Waf at t ahun 1465 M. Makamnya di Jat inom
Klat en, Jawa T engah.
5. Maulana Malik Isroil berasal dari T urki, ahli mengat ur negara. Waf at
t ahun 1435 M. Makamnya di Gunung Sant ri.
6. Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia Iran. Ahli
pengobat an. Waf at 1435 M. Makamnya di Gunung Sant ri.
7. Maulana Hasanuddin berasal dari Palest ina Berdakwah keliling.
Waf at pada t ahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Bant en
Lama.
8. Maulana Alayuddin berasal dari Palest ina. Berdakwah keliling.
Waf at pada t ahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Bant en
Lama.
9. Syekh Subakir, berasal dari Persia, ahli menumbali (met ode rukyah)
t anah angker yang dihuni jin-jin jahat t ukang menyesat kan manusia.
Set elah para Jin t adi menyingkir dan lalu t anah yang t elah net ral
dijadikan pesant ren. Set elah banyak t empat yang dit umbali
(dengan Rajah Asma Suci) maka Syekh Subakir kembali ke Persia
pada t ahun 1462 M dan waf at di sana. Salah seorang pengikut
at au sahabat Syekh Subakir t ersebut ada di sebelah ut ara
Pemandian Blit ar, Jawa T imur. Disana ada peninggalan Syekh
Subakir berupa sajadah yang t erbuat dari bat u kuno.
Walisongo Periode Kedua
Pada periode kedua ini masuklah t iga orang wali menggant ikan t iga wali
yang waf at . Ket iganya adalah:
1. Raden Ahmad Ali Rahmat ullah, dat ang ke Jawa pada t ahun 1421 M
menggant ikan Malik Ibrahim yang waf at pada t ahun 1419 M. Raden
Rahmat at au Sunan Ampel berasal dari Champa, Muangt hai
Selat an (T hailand Selat an).
2. Sayyid Ja’f ar Shodiq berasal dari Palest ina, dat ang di Jawa t ahun
1436 menggant ikan Malik Isro’il yang waf at pada t ahun 1435 M.
Beliau t inggal di Kudus sehingga dikenal dengan Sunan Kudus.
3. Syarif Hidayat ullah at au Sunan Gunung Jat i, berasal dari Palest ina.
Dat ang di Jawa pada t ahun 1436 M. Menggant ikan Maulana Ali
Akbar yang waf at t ahun 1435 M. Sidang walisongo yang kedua ini
diadakan di Ampel Surabaya.
Para wali kemudian membagi t ugas. Sunan Ampel, Maulana Ishaq dan
Maulana Jumadil Kubro bert ugas di Jawa T imur. Sunan Kudus, Syekh
Subakir dan Maulana Al-Maghrobi bert ugas di Jawa T engah. Syarif
Hidayat ullah, Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin di Jawa Barat .
Dengan adanya pembagian t ugas ini maka masing-masing wali t elah
mempunyai wilayah dakwah sendiri-sendiri, mereka bert ugas sesuai
keahlian masing-masing.
Walisongo Periode Ketiga
Pada t ahun 1463 M. Masuklah menjadi anggot a Walisongo yait u:
1. Sunan Giri kelahiran Blambangan Jawa T imur. Put ra dari Syekh
Maulana Ishak dengan put ri Kerajaan Blambangan bernama Dewi
Sekardadu at au Dewi Kasiyan. Raden Paku ini menggant ikan
kedudukan ayahnya yang t elah pindah ke negeri Pasai. Karena
Raden Paku t inggal di Giri maka beliau lebih t erkenal dengan
sebut an Sunan Giri. Makamnya t erlet ak di Gresik Jawa T imur.
2. Raden Said, at au Sunan Kalijaga, kelahiran T uban Jawa T imur.
Beliau adalah put ra Adipat i Wilat ikt a yang berkedudukan di T uban.
Sunan Kalijaga menggant ikan Syekh Subakir yang kembali ke
Persia.
3. Raden Makdum Ibrahim, at au Sunan Bonang, lahir di Ampel
Surabaya. Beliau adalah put ra Sunan Ampel, Sunan Bonang
menggant ikan kedudukan Maulana Hasanuddin yang waf at pada
t ahun 1462. Sidang Walisongo yang ket iga ini juga berlangsung di
Ampel Surabaya.
Walisongo Periode Keempat
Pada t ahun 1466 diangkat dua wali menggant ikan dua yang t elah waf at
yait u Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Maulana Muhammad Maghrobi.
Dua wali yang menggant ikannya ialah:
Raden Pat ah adalah murid Sunan Ampel, beliau adalah put ra Raja
Brawijaya Majapahit . Beliau diangkat sebagai Adipat i Bint oro pada t ahun
1462 M. Kemudian membangun Masjid Demak pada t ahun 1465 dan
dinobat kan sebagai Raja at au Sult an Demak pada t ahun 1468.Set elah
it u Fat hullah Khan, put ra Sunan Gunungjat i, beliau dipilih sebagai
anggot a Walisongo menggant ikan ayahnya yang t elah berusia lanjut .
Walisongo Periode Kelima
Dapat disimpulkan bahwa dalam periode ini masuk Sunan Muria at au
Raden Umar Said-put ra Sunan Kalijaga menggant ikan wali yang waf at .
Konon Syekh Sit i Jenar at au Syekh Lemah Abang it u adalah salah sat u
anggot a Walisongo, namun karena Sit i Jenar di kemudian hari
mengajarkan ajaran yang menimbulkan keresahan umat dan
mengabaikan syariat agama maka Sit i Jenar dihukum mat i. Selanjut nya
kedudukan Sit i Jenar digant ikan oleh Sunan Bayat – bekas Adipat i
Semarang (Ki Pandanarang) yang t elah menjadi murid Sunan Kalijaga.
Walisongo at au Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di
t anah Jawa pada abad ke 14. Mereka t inggal di t iga wilayah pent ing
pant ai ut ara Pulau Jawa, yait u Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa
T imur, Demak-Kudus-Muria di Jawa T engah, dan Cirebon di Jawa Barat .
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam
budaya Nusant ara unt uk digant ikan dengan kebudayaan Islam. Mereka
adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. T ent u
banyak t okoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang
sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga
pengaruhnya t erhadap kebudayaan masyarakat secara luas sert a
dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak
disebut dibanding yang lain.

C. BIOGRAFI WALISONGO
1. Biografi Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim adalah
ket urunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, at au
Sunan T andhes, at au Mursyid Akbar T hariqat Wali Songo . Nasab As-
Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut
cat at an Dari As-Sayyid Bahruddin Ba’alawi Al-Husaini yang kumpulan
cat at annya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait
yang t erdiri dari beberapa volume (jilid).
Dalam Cat at an it u t ert ulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-
Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-
Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul
Malik Azmat khan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid
Muhammad Shahib Mirbat h bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid
Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid
Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam
Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’f ar Shadiq bin Al-
Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-
Husain bin Sayyidah Fat himah Az-Zahra/Ali bin Abi T halib, bint i Nabi
Muhammad Rasulullah
Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia T engah, pada paruh awal abad
ke-14. Babad T anah Jawi versi Meinsma menyebut nya Asmarakandi,
mengikut i pengucapan lidah orang Jawa t erhadap As-Samarqandy.[2]
Dalam cerit a rakyat , ada yang memanggilnya Kakek Bant al.
Isteri Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 ist eri bernama: 1. Sit i Fat himah bint i Ali
Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinast i Azmat khan 1), memiliki 2
anak, bernama: Maulana Moqf aroh dan Syarif ah Sarah 2. Sit i Maryam
bint i Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yait u: Abdullah, Ibrahim, Abdul
Ghaf ur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah bint i Ibrahim Zainuddin Al-Akbar
Asmaraqandi, memiliki 2 anak yait u: Abbas dan Yusuf . Selanjut nya
Sharif ah Sarah bint i Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid
Fadhal Ali Murt adha [Sunan Sant ri/ Raden Sant ri] dan melahirkan dua
put era yait u Haji Ut sman (Sunan Manyuran) dan Ut sman Haji (Sunan
Ngudung). Selanjut nya Sayyid Ut sman Haji (Sunan Ngudung) berput era
Sayyid Ja’f ar Shadiq [Sunan Kudus].
Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pert ama yang
mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok
t anam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yait u golongan
masyarakat Jawa yang t ersisihkan akhir kekuasaan Majapahit . Malik
Ibrahim berusaha menarik hat i masyarakat , yang t engah dilanda krisis
ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan t empat belajar
agama di Leran, Gresik. Pada t ahun 1419, Malik Ibrahim waf at .
Makamnya t erdapat di desa Gapura Wet an, Gresik, Jawa T imur.
2. Biografi Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat ,
ket urunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah put ra
Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang put ri Champa yang bernama
Dewi Condro Wulan bint i Raja Champa T erakhir Dari Dinast i Ming. Nasab
lengkapnya sebagai berikut : Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin
Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin
bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmat khan bin Sayyid Alwi
Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbat h bin Sayyid Ali Khali’
Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid
Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid
Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’f ar Shadiq bin Imam
Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin
Sayyidah Fat himah Az-Zahra bint i Nabi Muhammad Rasulullah.
Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali
lainnya. Pesant rennya bert empat di Ampel Dent a, Surabaya, dan
merupakan salah sat u pusat penyebaran agama Islam t ert ua di Jawa. Ia
menikah dengan Dewi Condrowat i yang bergelar Nyai Ageng Manila,
put ri adipat i T uban bernama Arya T eja dan menikah juga dengan Dewi
Karimah bint i Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi
Condrowat i alias Nyai Ageng Manila bint i Aryo T ejo, berput era: Sunan
Bonang,Sit i Syari’ah,Sunan Derajat ,Sunan Sedayu,Sit i Mut hmainnah dan
Sit i Haf sah. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah bint i Ki
Kembang Kuning, berput era: Dewi Murt asiyah,Asyiqah,Raden
Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan
Demak),Pangeran T umapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam
Sunan Ampel t elet ak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.
3. Biografi Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang adalah put ra Sunan Ampel,
dan merupakan ket urunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah put ra
Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, put ri adipat i T uban bernama
Arya T eja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian unt uk
menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikat akan
sebagai penggubah suluk Wijil dan t embang Tombo Ati, yang masih
sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah
dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan
dengan namanya. Universit as Leiden menyimpan sebuah karya sast ra
bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang at au Buku Bonang. Menurut
G.W.J. Drewes, it u bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja
mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan waf at pada t ahun
1525.
4. Biografi Sunan Drajat
Sunan Drajat adalah put ra Sunan
Ampel, dan merupakan ket urunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah
put ra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, put ri adipat i T uban
bernama Arya T eja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada
masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras,
dan peningkat an kemakmuran masyarakat , sebagai pengamalan dari
agama Islam. Pesant ren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai
wilayah perdikan, bert empat di Desa Drajat , Kecamat an Paciran,
Lamongan. T embang macapat Pangkur disebut kan sebagai cipt aannya.
Gamelan Singomengkok peninggalannya t erdapat di Musium Daerah
Sunan Drajat , Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan waf at waf at pada
1522.
5. Biografi Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah put ra
Sunan Ngudung at au Raden Usman Haji, dengan Syarif ah Ruhil at au
Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran bint i Nyai Ageng Melaka
bint i Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah ket urunan ke-24 dari Nabi
Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murt adha bin
Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad
Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmat khan bin Alwi Ammil Faqih
bin Muhammad Shahib Mirbat h bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin
Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin
Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’f ar Shadiq bin Muhammad Al-Baqir
bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fat himah Az-Zahra bint i
Nabi Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki
peran yang besar dalam pemerint ahan Kesult anan Demak, yait u
sebagai panglima perang, penasehat Sult an Demak, Mursyid T hariqah
dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum
penguasa dan priyayi Jawa. Di ant ara yang pernah menjadi muridnya,
ialah Sunan Prawot o penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipat i
Jipang Panolan. Salah sat u peninggalannya yang t erkenal ialah Mesjid
Menara Kudus, yang arsit ekt urnya bergaya campuran Hindu dan Islam.
Sunan Kudus diperkirakan waf at pada t ahun 1550.
6. Biografi Sunan Giri
Sunan Giri adalah put ra Maulana Ishaq.
Sunan Giri adalah ket urunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan
murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia
mendirikan pemerint ahan mandiri di Giri Kedat on, Gresik; yang
selanjut nya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan
Indonesia t imur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah sat u
ket urunannya yang t erkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan
agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
7. Biografi Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah put ra adipat i T uban
yang bernama T umenggung Wilat ikt a at au Raden Sahur at au Sayyid
Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan
Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana unt uk
berdakwah, ant ara lain kesenian wayang kulit dan t embang suluk.
T embang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap
sebagai hasil karyanya. Dalam sat u riwayat , Sunan Kalijaga disebut kan
menikah dengan Dewi Saroh bint i Maulana Ishaq, menikahi juga Syarif ah
Zainab bint i Syekh Sit i Jenar dan Rat u Kano Kediri bint i Raja Kediri.
8. Biografi Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria at au Raden Umar Said adalah put ra Sunan
Kalijaga. Ia adalah put ra dari Sunan Kalijaga dari ist erinya yang bernama
Dewi Sarah bint i Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi
Sujinah, put ri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari
Sunan Kudus.
9. Biografi Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jat i at au Syarif Hidayat ullah
adalah put ra Syarif Abdullah Umdat uddin put ra Ali Nurul Alam put ra
Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih ket urunan
kerat on Pajajaran melalui Nyai Rara Sant ang, yait u anak dari Sri Baduga
Maharaja. Sunan Gunung Jat i mengembangkan Cirebon sebagai pusat
dakwah dan pemerint ahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi
Kesult anan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga
berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di
Bant en, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesult anan
Bant en.
D. Silsilah WALISONGO
Ringkasan Silsilah dari Rasulullah sampai Walisongo :
Muhammad SAW | Ali bin Abi T halib | Husain bin Ali | Ali Zainal Abidin |
Muhammad al-Baqir | Ja’f ar ash-Shadiq | Ali al-Uraidhi(Leluhur Jamaludin
Husein Al-Akbar) | Jamaludin Husein Al Akbar (Leluhur Wali Songo)
|WALISONGO
Akhir kat a semoga art ikel mengenai walisongo ini ada manf aat nya!
Sumber – dikut ip dan diperbarui masuk-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar